PANGKALPINANG – Ketua Kwartir Daerah Pramuka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Zaidan, menghadiri Pelantikan Antar Waktu Pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kota Pangkalpinang di Balai Besar Betason Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Kamis (17/7/2025).
Dalam sambutannya, Zaidan mengaku dongkol lantaran dukungan anggaran yang diminta untuk Kwarda Pramuka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga kini belum juga dicairkan.
“Padahal dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 36 itu jelas mengatur bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertugas membantu ketersediaan tenaga, dana dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan. Tapi sampai sekarang sudah beberapaa bulan ini, anggaran untuk Kwarda Pramuka belum cair juga,” ungkapnya.
Zaidan menuturkan, bagaimana organisasi itu bisa jalan tanpa dukungan anggaran? Padahal undang-undang itu jelas menyatakan bahwa pemerintah provinsi, kabupaten dan kota wajib menyediakan tenaga, dana dan fasilitas untuk Pramuka.
“Karena anggaran belum turun dari APBD, malah saya mau mengundurkan diri dari. Saya sudah WA (kirim pesan instan melalui WhatsApp) kepada gubernur, kalau Ibu Noni mau jadi Ketua Kwarda Pramuka, saya serahkan demi kecintaan saya kepada Pramuka. Supaya anggarannya turun, saya korbankan harga diri saya,” tuturnya.
Menurut Zaidan, anggaran yang diminta itu pun tidak banyak, maksimal Rp190 juta saja.
“Saya WA Pak Gubernur, ini adalah anggaran terkecil di dunia. Memang dari apa yang kita kerjakan, kita ini ikhlas untuk melaksanakan perintah undang-undang,” imbuhnya.
“Nah, saya berharap pemerintah daerah itu paham ini, tanggal 23 nanti kita akan menghadap Pak Gubernur. Kita mau lihat bener enggak yang dibisiki dengan beliau ini? Karena beliau dekat sama saya. Jadi secara pribadi enggak mungkin dia enggak suka sama saya,” katanya. (kabarbangka.com)
Zaidan Meradang Anggaran Tak Kunjung Dicairkan
