BANGKAHANKAMTIBMASHEADLINE

Ayub Sebut Penjabat Bupati Buat Gaduh

×

Ayub Sebut Penjabat Bupati Buat Gaduh

Sebarkan artikel ini
Oki (perwakilan PT Naga Mas Sumatra) berbincang dengan Albar (pelaku usaha perikanan) dan Ayub Faidiban (Direktur Eksekutif LKPI Pusat) di Muara Air Kantung Sungailiat, Selasa (15/10). Foto: Ist

BANGKA – Direktur Eksekutif Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia sekaligus Panglima Laut Indonesia, Ayub Faidiban, menyebut Penjabat Bupati Bangka telah membuat gaduh karena memberikan SK Mendesak kepada PT Pulomas Sentosa dan PT Naga Mas Sumatra.

Ayub juga menyarankan Penjabat Bupati Bangka mencabut SK Mendesak PT Naga Mas Sumatra, dan memerintahkan agar perusahaan itu segera menghentikan aktivitasnya.
[irp]
“Harusnya yang dikasih SK Mendesak cukup satu PT Pulomas Saja. Kalau dikasih lagi ke perusahaan lain, itu sengaja mau buat gaduh. Saya selaku Direktur Eksekutif LKPI Pusat sekaligus Panglima Laut Indonesia, menyarankan kepada Pj Bupati untuk mencabut SK Mendesak PT Naga Mas Sumatra, dan perintahkan berhenti bekerja di muara Air Kantung,” kata dia belum lama ini.

Tidak hanya itu, Ayub juga mempertanyakan soal aktivitas uji coba mesin Kapal Oesman 7 hari Sabtu pekan lalu. Karena ketika tim PSDKP melakukan inspeksi, ditemukan material pasir diduga hasil penyedotan dari laut di dalam kapal itu.
[irp]
“Yang diperbaiki mesin yang mana? Mesin kapal, mesin listrik atau mesin pompa sedot pasir? Karena hasil inspeksi PSDKP tadi siang, ternyata ada material pasir di dalam Kapal Oesman 7 itu,” katanya.

Ayub mengapresiasi pihak Syahbandar (KSOP) yang tidak memberikan surat menyurat apapun untuk aktivitas uji coba mesin Kapal Oesman 7. Namun ia tetap mempertanyakan, apakah kegiatan itu sepengetahuan piha KSOP?

“Bagus KSOP tidak mengeluarkan surat apapun. Tapi bukan berarti mereka lepas tangan, harus dipantau terus setiap aktivitas kapal terutama di wilayah kewenangannya,” tuturnya.
[irp]
Sementara Albar, pelaku usaha perikanan menyoroti penyampaian pihak PT Naga Mas Sumatra saat sosialisasi di Hotel Manunggal Sungailiat beberapa bulan lalu.

Pada sosialisasi itu pihak PT Naga Mas Sumatra menyampaikan rencana kerja pembangunan pabrik silika. Namun belakangan, ternyata melakukan pekerjaan pengerukan alur muara Air Kantung.

“Waktu sosialisasi itu kata mereka mau bangun pabrik silika, tidak akan bersentuhan dengan muara Air Kanatung. Namun fakta yang kita lihat sekarang mereka kerja di muara,” ungkapnya.
[irp]
“Melihat apa yang dikerjakan berbeda dengan yang disosialisasikan, menurut Albar wajar jika dirinya bertanya, karena merasa telah dibohongi.

“Lalu tadi ada ibu-ibu mengatakan tidak ada itu pabrik silika. Kami jadi semakin yakin bahwa mereka telah membohongi nelayan dan publik,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Oki, selaku perwakilan PT Naga Mas Sumatra enggan menanggapi omongan Ayub. Sedangkan Penjabat Bupati Bangka, hingga berita ini dimuat juga tidak memberikan tanggapannya. (Romlan)

error: Content is protected !!