PANGKALPINANG – Beberapa waktu ini masyarakat mengeluhkan tentang pembangunan Sekolah Menengah Atas di beberapa tempat di Bangka Belitung yang tak kunjung selesai.
Akibat dari keterlambatan itu, banyak murid harus menumpang di sekolah lainnya. Seperti halnya yang terjadi pada SMA 3 Toboali Kabupaten Bangka Selatan, hingga kini harus menumpang di SMP Negeri 4 Toboali.
Menanggapi keluhan itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aksan Visyawan, menyoroti kinerja Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang lamban melakukan perencanaan terkait pembangunan SMA tersebut.
“Ya, tentu birokrasi kita, numpang itu bukan hal yang tabu, ya. Karena kita harus perencanaan yang bagus, menyiapkan anggaran untuk tahun berikutnya. Atensi saya jangan sampai perencanaan itu meleset, sudah direncanakan itu perhatikan detailnya,” kata Aksan di Pangkalpinang.
Menurut Aksan, kalau perencanaan meleset bisa jadi berantakan penyelesaiannya akan repot. Seperti SMA Negeri 2 Sungailiat, itu sudah kelas 3 masih numpang juga.
“Nggak muat, kan udah banyak ,penerimaan anak didik kita tambah banyak. Jadi jangan meleset itu berantakan repot nanti, belum juga anggarannya, belum tentu anggaran itu serta merta dibawa untuk itu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Aksan meminta Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk benar-benar memperhatikan perencanaan pembangunan Sekolah Menengah Atas tersebut.
“Kalau benar-benar ada kesulitan, ayok segera! Jangan sampai sudah habis waktunya baru disampaikan ke kita (DPRD), birokrasi harus ada perencanaan dan itu diaudit,” tutup Aksan. (Dika)
