FEATURESHEADLINE

Masa Kecilnya Dibully, Gadis Tunadaksa Itu Kini Calon Polwan

1153
×

Masa Kecilnya Dibully, Gadis Tunadaksa Itu Kini Calon Polwan

Sebarkan artikel ini
Foto: Facebook Polda Babel/Net

JAKARTA – Siswa Sekolah Polisi Wanita RI, Nur Fatia Azzahra (22), merupakan seorang gadis tunadaksa.

Dia dan satu siswa Sepolwan bernama Novita Fajrin dinyatakan lolos dan memenuhi syarat mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri jalur disabilitas Tahun Anggaran 2024.

Fatia menceritakan dirinya difabel sejak lahir. Perundungan dan nasihat orang tua, lanjut Fatia, adalah dua hal yang membentuk mentalnya sehingga jadi kuat.
[irp]
“Waktu SD saya pernah mengalami bullying, dikarenakan saya tidak bisa olahraga voli, bullyan verbal. Saya Cuma bisa nangis dan kasih tahu orang tua, kenapa di-bully sama teman,” cerita Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (19/2024).

“Ayah dan ibu bilang kalau saya itu istimewa, tidak boleh minder dan malu, dan harus membuktikan kalau bisa,” sambung dia.

Fatia menuturkan, sang ayah kerap mengajaknya ke luar rumah untuk sekadar bermain, hingga mengajarkan soal kemandirian. Ayahnya kerap mendorong Fatia untuk berani merantau.
[irp]
“Alhamdulillah, selalu dilatih ayah di depan rumah seperti diajak bermain bulu tangkis, diajak main voli. Meskipun tidak hebat, tapi akhirnya saya bisa mainnya. Ayah selalu memberikan gambaran terkait perantauan. Ayah bilang, merantau akan membuat kamu lebih berkembang,” tuturnya.

Fatia menceritakan sang ayah pernah mengajaknya dari Bangka merantau ke Jambi. Fatia menyebut ajaran ayah membuat dirinya menemukan banyak hal untuk mandiri dan hidup setara meski kondisi fisiknya disabilitas.
[irp]
“Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi, Unja. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Alhamdulillah, sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau,” terang Fatia.

Dayang asli Bangka Belitung ini menjelaskan, didikan orang tua menjadikan dirinya menjadi perempuan yang bertekad kuat. Contoh, meski Fatia disabilitas namun dia sekolah di sekolah umum. (*)

Sumber: Facebook Polda Babel