HEADLINEKAMTIBMAS

Pengecekan Bersama Soal Limbah Pabrik Sawit, Ini Hasilnya

10
×

Pengecekan Bersama Soal Limbah Pabrik Sawit, Ini Hasilnya

Sebarkan artikel ini
Pengecekan bersama dugaan pencemaran limbah pabrik pengolahan kelapa sawit PT GCM di Desa Neknang, Kamis (15/5).

BANGKA – Tim Subdit IV Ditkrimsus Polda Babel, Satreskrim Polres Bangka, petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka, Kepala Desa dan Ketua BPD Neknang turun ke lapangan guna mengecek kebenaran informasi dugaan pencemaran limbah yang diduga berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit, Kamis (15/5/2025).

Kepala Desa Neknang, Kecamatan Bakam, Abdullah, membenarkan kabar adanya kejadian ikan-ikan yang mati di Sungai Nyelau belum lama ini.

“Memang benar ada kejadian temuan warga soal ikan mati itu. Ini bukan baru sekali ini, sudah sering,” katanya.

Sementara Ketua BPD Neknang, Marzuki, menyatakan pihaknya hanya sebagai penengah antara pihak perusahaan dengan masyarakat.

“Kami ini sebagai penengah, menampung keluhan warga. Kami berupaya mencegah supaya warga tidak bertindak sendiri, apalagi sampai bawa massa,” tuturnya.

Manager PT Gemilang Cahaya Mentari, Torkis Simatupang, membantah adanya kebocoran limbah dari pabrik perusahaan pengolahan kelapa sawit yang dikelola pihaknya.

“Limbah dari pabrik kita sudah dikelola dengan baik. Secara berkala kita juga melakukan pengecekan baku mutu air limbah bersama DLH, sejauh ini hasilnya baik, tidak ada persoalan pencemaran limbah,” benernya.

Torsi Simatupang menuturkan, sejauh ini hubungan antara perusahaan dengan pemerintah desa dan warga sekitar juga cukup baik.

“Hubungan dengan pihak desa dan masyarakat baik lah, dengan pemda juga baik,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto, belum bisa memberikan rincian lengkapnya, karena belum menerima laporan dari staf yang turun ke lapangan.

Namun ia menduga, penyebab ikan di Sungai Nyelau mati itu bukan hanya satu indikator saja.

“Belum ada laporan dari lapangan. Tapi kalau ikan di sungai itu ada yang mati, mungkin penyebabnya bukan hanya satu indikator. Ada banyak indikator, belum tentu disebabkan oleh limbah dari pabrik yang ada di situ,” jelasnya.

Sebagai informasi, tim Subdit IV Ditkrimsus Polda Babel, Satreskrim Polres Bangka, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka dan Perangkat Desa Neknang, melakukan pengecekan langsung ke aliran Sungai Nyelau, sumur pantau, hingga sampai ke lokasi pabrik pengolahan limbah dari pabrik pengolahan kelapa sawit PT GCM.

Pengecekan tersebut dilakukan lantaran sebelumnya tersiar kabar ada warga desa setempat yang menemukan ikan-ikan mengapung dan mati di aliran Sungai Nyelau, Desa Neknang.

Dari hasil pengecekan tersebut tidak ditemukan adanya ikan mati, juga tidak ditemukan adanya kebocoran pipa pembuangan limbah, atau pencemaran limbah dari kolam penampungan yang dibuang langsung ke Sungai Nyelau. (kabarbangka.com)

error: Content is protected !!