BANGKA SELATAN – Pengerjaan proyek ruas jalan antara Desa Jeriji dengan Desa Bikang, Kecamatan Toboali, dikeluhkan sejumlah pengguna jalan.
Pasalnya, antara jalan yang baru saja selesai dikerjakan pada tahun 2023 lalu dengan jalan yang baru dikerjakan, hanya dibatasi safety line dan kayu untuk memberi peringatan akan suatu bahaya atau area terlarang yang tidak boleh dilewati.
Salah satu yang mengeluhkan itu adalah, Ivan, warga Bangka Selatan. Kata dia, Jalan yang selesai dikerjakan dengan yang baru dikerjakan hanya berbatas safety line. Dikhawatirkan terjadi kecelakaan jika bertemu mobil dengan arah berlawanan.
“Pengerjaan jalan yang bawah baru dikerjakan, banyak cor. Apabila terjadi kecelakaan di situ, kan bisa membahayakan pengguna jalan,” kata Ivan, Kamis (22/2/2024).
Ivan menambahkan, pada saat malam hari jika bertemu mobil yang berlawanan arah, maka jalan itu menjadi sempit.
“Jika sempit, maka susah dilalui. Di bawahnya curam, coba bapak lewat malam hari, pasti akan mengeluhkan hal yang sama,” kata dia.
Sebab itu, Ivan menyarankan pihak pelaksana yakni BPJN Babel dan penyedia jasa untuk melakukan penguatan di pembatas ruas jalan yang sedang dikerjakan tersebut.
“Pakai kayu misalnya, biar kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat meminimalisir kecelakaan berat. Kalau cuma tali safety line, pasti bahaya lah,” jelasnya.
Sementara PPK 1.1 BPJN Bangka Belitung, Anggoro Yudho, belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga tersebut. (Dika)
Pengerjaan Jalan Jeriji-Bikang Dikeluhkan Penggunaan Jalan
