HEADLINE

Dialog Publik ICMI Babel, Hadirkan Narasumber Pakar Politik, Birokrat dan Pimpinan Media

241
×

Dialog Publik ICMI Babel, Hadirkan Narasumber Pakar Politik, Birokrat dan Pimpinan Media

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar Dialog Publik Deklarasi Pemilu Damai Politik dan Pemilih Muda di Indonesia, yang diikuti puluhan mahasiswa se-Pulau Bangka.

Dialog Publik Deklarasi Pemilu Damai Politik dan Pemilih Muda di Indonesia ini menghadirkan tiga nara sumber, yakni Dr. Rusydi Sulaiman, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN SAS Babel, Joko Susilo, Kepala Biro Antara Babel dan Supriyadi Kabid Bidang Politik MPW Pemuda ICMI Babel.

Ketua Umum MPW Pemuda ICMI Babel, Gustin, mengatakan kegiatan yang menghadirkan nara sumber dari pakar politik, birokrat dan pimpinan media ini digelar atas dukungan besar dari Ketum MPP Pemuda ICMI, Ismail Rumadhan yang sangat mensupport kegiatan pertama MPW Pemuda ICMI Babel ini, mengingat sebentar lagi akan menghadapi Pemilu 2024 di 14 februari ini.

Melalui kegiatan ini MPW Pemuda ICMI Babel juga menyampaikan ke semua masyarakat Babel bahwa MPW Pemuda ICMI Babel berharap pemilu 2024 ini berintegritas dan cinta damai meski masyarakatnya berbeda pendapat.

“Kita akan menghadapi Pemilu di 14 februari ini sehingga kegiatan ini sangat pas karena Babel karakternya yang multikultur sehingga ditakutkan adanya tindakan anarkis dan diskriminasi menuju pemilu ini,” kata Gustin, seusai kegiatan yang berlangsung di Bangka City Hotel Pangkalpinang, Selasa (6/2/2024).

Menurut Gustin melalui dialog publik deklarasi pemilu damai politik dan pemilih muda di Indonesia ini bersama melihat politik dari kacamata birokrat, pimpinan media dan pemilih muda karena saat ini sedang menghadapi tantangan yang nyata di Pemilu 2024.

“Dari riset kami untuk Babel itu miniatur demokrasi. Isu-isu hoaks muncul dan terlihat bahwa ada kelas-kelas yakni kelas menengah ke atas terlihat masuk kategori mana saja, itu seperti di pilah-pilah timsesnya, namun kita harap di Babel tidak terjadi seperti itu,” ujarnya.

Gustin menambahkan, Babel siap menyelenggarakan pemilu damai dan tantangan yang awal itu adalah pemilih muda, mahasiswa yang kerap menjadi sasaran dan peluang bagi peserta.

Kendati begitu kata Gustin, pemilih muda juga sudah mulai curiga ke para politisi dan institusi pemerintahan. Oleh karena itu mahasiswa diminta dapat memberi statment karena harusnya Pemilih muda dijadikan teman bukan lawan.

Gustin juga berharap adanya pencerahan hari ini dapat menunjukkan akan mendapatkan pemimpin yang berintegritas agar kepercayaan pemilih muda naik lagi.

Sertai, aktor politik harus lebih mengedepankan kewajiban moral dibanding kepentingan personal maupun kelompok politiknya.

“Kita juga berharap dialog partisipatif ini dapat menyatukan persepsi bahwa pemilu kita itu betul-betul yang dewasa dan berintegritas sehingga kita jadi pilot project daerah karena pemilu berintegritas itu dilihat dari Pemilih muda yang benar-benar ada,” tutupnya.

Di akhir acara, semua peserta dan nara sumber yang hadir mengikuti deklarasi Pemilu damai, politik dan pemilih muda di Indonesia guna sebagai bagian untuk mengantisipasi permasalahan dan hal-hal yang mungkin terjadi di Pemilu 2024. (Dika)