HANKAMTIBMASHEADLINE

Dikaitkan Soal Perdamaian Antara Andika dan Miri, Agus Angkat Bicara

×

Dikaitkan Soal Perdamaian Antara Andika dan Miri, Agus Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

BANGKA – Duel antara pelaku dan korban penganiayaan di dermaga nelayan Bukit Tulang Desa Riding Panjang, Andika dengan Miri Andini, kini sudah ditangani pihak kepolisian.

Namun berita terbaru mengabarkan ada upaya perdamaian antara kedua belah pihak yang melibatkan nama Agus, Kadus Tanjung Batu sebagai donatur.

Agus sebagai sosok yang disebut Kadus Tanjung Batu saat dikonfirmasi mengaku, dia tidak bertindak sebagai donatur atas uang santunan terhadap korban.

“Saya cuma memfasilitasi dua belah pihak, mereka mau damai. Kalau uangnya itu, dari pihak pertama lah yang dibilang sebagai pelaku. Itu mereka sudah sepakat, tidak ada embel-embel apapun. Dan uang itu sebagai biaya pemulihan si korban,” ungkap Agus, Kamis (25/01) pagi, melalui telepon selulernya.

Agus melanjutkan, Agus tak manmpik Andika yang disebut sebagai anak buahnya. Namun pada saat kejadian, Andika sedang tidak bekerja alias izin.

” Kalau Dika, iya memang dia anak buah lah hitungnya. Dia kerja sama saya. Tapi saat kejadian memang dia izin nggak kerja. Dan kejadian itu bukan di lokasi, tapi di pelabuhan Bukit Tulang sana. Saya aja nggak tahu pada saat kejadian itu, toh nambang juga nggak waktu itu, udah hampir seminggu lah stop,” jelasnya.

Disinggung bagaimana sikapnya lantaran kerap diberitakan miring, Agus menjawab dengan nada rada kesal. Sebabnya kata dia, dalam hal ini dia tidak ada kepentingan apapun. Kedua belah pihak antara korban dan terduga pelaku masih ada hubungan keluarga dengannya.

” Dongkol lah rasa hati ini. Berita-berita yang terbit asal dikit nama saya, nama saya. Seolah-olah saya ada kepentingan. Padahal nggak ada kepentingan apapun di saya terlepas itu anak buah saya. Kalau salah, ya salah. Biarkan hukum yang menentukan,” beber dia.

Agus kembali menegaskan, upaya perdamaian ini kemauan kedua belah pihak, dan minta tolong dia sebagai fasilitator, karena semua pihak masih ada hubungan keluarga.

“Jadi banyak juga ngaco berita-berita, tujuannya mau seret saya juga. Intinya, dua belah pihak itu masih ada hubungan keluarga dengan saya, cek saja kalau nggak percaya,” ucapnya kesal.

Agus membeberkan soal sikap dan perilaku kelompok wartawan yang kerap memberitakan miring soal dirinya. Dia menyebut, silahkan buktikan jika memang dia dalam hal ini sebagai donatur upaya damai yang dilakukan kedua belah pihak.

Tak menampik Agus blak-blakan, dirinya sudah melaporkan tindakan kelompok wartawan itu ke salah satu organisasi wartawan terkemuka di Bangka Belitung, meski kata dia prosesnya belum ada jawaban dan tindakan. Bahkan, dia menegaskan siap menempuh proses apapun termasuk proses hukum dalam pembuktian itu.

” Coba yang wartawan katanya tim wartawan itu kita kumpul. Kita ketemu dengan pihak korban, saya dan mereka (tim wartawan) itu. Termasuk tudingan kerja di batu hitam saat kejadian perkelahian itu, coba buktikan. Saya siap. Proses apapun saya siap,” tegas dia.

Agus mengaku sengaja blak-blakan dalam hal ini, supaya masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lantaran dia merasa keberatan dengan kabar yang selalu miring tentangnya.

” Saya sudah melapor juga terkait yang minta fee Rp. 500 per kilo itu ke salah satu organisasi wartawan. Walau belum ada tindak lanjutnya, saya nggak tahu bagaimana? Saya hargai itu. Ini sengaja saya dibuat berita seolah-olah miring. Terus terang saya keberatan, apalagi dengan tim wartawan itu. Proses apapun saya mau lah kalau seperti ini. Biar masyarakat tahu bagaimana wartawan itu. Termasuk anda yang konfirmasi dan wawancara saya ini, ya,” bebernya tegas. (Edho)

Sumber: kabarbuletin.com