HEADLINEOPINI

Karena Tidak Ada Pilihan

2037
×

Karena Tidak Ada Pilihan

Sebarkan artikel ini
Penulis: Romlan (Pemimpin Redaksi)

Menjelang pukul 10 malam tadi, penulis kedatangan dua orang teman yang terbilang cukup akrab. Kami jarang bertemu, karena tinggal di kampung yang jaraknya cukup jauh.

Namun demikian, kami sering komunikasi by phone atau aplikasi pesan instan WhatsApp, juga di jejaring media sosial Facebook.

Berawal dari cerita mancing, harga timah yang murah, ekonomi yang morat-marit, sampai bahas dinamika politik terkini mengisi obrolan kami malam ini.

Hasil hitung cepat perolehan suara pemilihan presiden jadi topik paling menarik. Karena kami bertiga semuanya berbeda pilihan. Tapi kami punya kesamaan, karena sama-sama bukan anggota partai politik atau pun tim sukses.

Yang satu datang ke TPS di kampungnya, hanya memilih calon anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, dan DPR RI. Sedangkan tiga pasang capres dan cawapres dan calon DPD tidak satu pun yang dipilih.

“Ku dakde pilihan e untuk capres, dakde yang sreg (Aku tidak ada pilihannya untuk capres, tidak ada yang sreg),” ungkap salah satu teman penulis, Ron, seraya mengangkat gelas teh manisnya yang masih panas berasap.

“Capres ku mileh Prabowo-Gibran. Caleg DPR RI kek DPD yang dak mileh. Kek calon e ge ku dakde yang kenal. Mamper kumah ge dak suah. (Capres aku milih Prabowo-Gibran. Caleg DPR RI dan DPD yang tidak memilih, sama calonnya pun aku tidak yang kenal. Mampir ke rumah pun tidak pernah,” timpal teman satunya, Mus, usai menyeruput kopinya.

Ketika ditanyakan apa alasannya? Ron dan Mus hampir serempak menjawab tidak ada pilihan. Keduanya tidak memilih calon tertentu karena tidak ada pilihan.

Itulah sekelumit gambaran dinamika pemilu 2024 kemarin. Ternyata masih ada yang tidak memilih karena tidak ada pilihan.

Proses pencoblosan di tempat pemungutan suara memang sudah selesai, khususnya di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kabar terakhir panitia pemungutan suara masih menghitung perolehan suara masing-masing calon, yang kemungkinan bisa berlangsung sampai pagi.

Sementara proses hitung cepat atau quick count yang dilakukan sejumlah lembaga terhadap hasil Pemilihan Presiden 2024 telah mencapai lebih dari 50 persen sampel.

Sejauh ini, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul jauh dari 2 pasangan lainnya, yaitu Pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud,

Seperti hasil quick count yang dilakukan Litbang Kompas hingga pukul 16.15 WIB, paslon Prabowo-Gibran telah meraih 59,33 persen.

Sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) meraih 24,77 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,47 persen. Sampel suara yang masuk mencapai 65,75 persen.

Lalu quick count Poltracking mencatat pasangan Amin meraih 23,39 persen dan Ganjar-Mahfud 16,93 persen. Sementara Prabowo-Gibran unggul jauh dengan 59,69 persen. Total suara yang masuk mencapai 65,67 persen.

Begitu pula dengan hasil hitung cepat Charta Politika yang mencatatkan Prabowo-Gibran unggul dengan 57, 49 persen.

Sedangkan pasangan Amin kebagian 25,95 persen, diikuti Ganjar-Mahfud dengan 16,95 persen. Jumlah suara yang masuk dihitung cepat Charta Politika mencapai 65,55 persen.

Hasil tak jauh beda didapat Politika Research & Consulting. Di mana paslon nomor urut 2 meraih 59,55 persen suara, Amin 23,32 persen dan Ganjar-Mahfud 17,06. Untuk suara yang sudah masuk mencapai 64,92 persen.

Namun demikian data quick count ini bukan hasil resmi Pemilu 2024, hanya sebagai analisis dan informasi sementara .

Hasil resmi Pemilu 2024 akan diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU dari 15 Februari hingga 20 Maret 2024 mendatang.

Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali, mengungkapkan kekagumannya dalam proses Pemilu di Babel yang menunjukkan suasana kondusif.

Walaupun ia menerima laporan terdapat kendala teknis di beberapa lokasi. Namun, hal itu teratasi dengan baik oleh KPU sebagai penyelenggara, sehingga tidak terjadi hal tidak diinginkan.

“Kita berharap semuanya lancar, tidak ada kendala apapun. (Pelaksanaan Pemilu) di sini terkesan enjoy, santai. Inilah yang kita kehendaki secara terbuka dan macam-macam kreasinya, dengan tetap standar pemilihan oleh KPU,” ungkap dia.

Safrizal menyoroti peran KPPS, maupun pihak keamanan dari Polda dan Polres Jajaran yang tersebar di 4.116 TPS. Ia memberikan apresiasi atas kinerja ribuan panitia penyelenggara ini yang telah bekerja keras, begitu pun demi menciptakan Pemilu 2024 aman, tertib, jujur, dan adil.

Apresiasi juga disampaikan Safrizal kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atas partisipasinya pada pemungutan suara pemilu 2024 Rabu kemarin.

Sementara Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Taballujan, mengapresiasi petugas TPS 005 Kelurahan Bukit Merapin yang menggunakan aksesoris dan menghias sedemikian rupa lokasi pemungutan suara dengan adat melayu. Termasuk petugas di TPS yang menggunakan baju kurung melayu khas Bangka Belitung.

“Ini mencirikan kita sebagai warga Kota Pangkalpinang dengan budaya melayunya. Sangat luar biasa. Kalau dimasukkan di media sosial dan dilihat banyak orang, orang akan tau Pangkalpinang itu dengan adat melayunya,” kata dia.

Lusje mengatakan, dari hasil pantauan di lapangan, pemungutan suara berlangsung kondusif. Bahkan di TPS yang dikunjunginya itu, sudah 70 persen masyarakat yang sudah datang di pukul 11.00 WIB.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan kalau siang ini kita lihat semua berjalan kondusif. Kita harap sampai perhitungan suara juga lancar,” jelas dia.

Lusje berharap siapapun yang terpilih nanti adalah yang terbaik, dan masyarakat harus legowo dengan hasil tersebut.

“Harus legowo dengan yang terpilih. Kalau pun pilihannya belum terpilih juga harus legowo, boleh saja kecewa tapi tidak usah lama-lama,” harapnya.

Dari Kabupaten Bangka dikabarkan, personel Polres Bangka yang ditugaskan melaakukan pengamanan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sakit, yang hendak memberikan hak pilihnya ke TPS.

Kapolres Bangka melalui Kasi Humas, AKP Zulkarnain, mengatakan tugas ini merupakan salah satu upaya pihak kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam tahapan pemungutan suara pada Pemilu 2024.

“Ini merupakan upaya kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta menyukseskan penyelenggaraan pemilu,” ungkap dia.

Oleh karenanya, Zulkarnain meminta masyarakat yang dalam kondisi sakit untuk melaporkan diri. Sehingga, personel pengamanan bisa segera mengambil tindakan bersama dengan petugas TPS untuk membantu masyarakat.

Zulkarnain juga memastikan seluruh personel Polres Bangka sudah tergelar di seluruh TPS di Kabupaten Bangka, untuk mengamankan tahapan pemungutan suara berjalan aman dan lancar.

“Kami tentunya selalu siap membantu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Harapannya, Pemilu di Kabupaten Bangka dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” pungkas dia

Di sisi lain, Bawaslu Kepulauan Bangka Belitung menemukan banyak warga yang gagal menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 kemarin, karena sudah melewati waktu yang ditetapkan untuk memilih.

Mengutip tempo.co, hingga pukul 13.00 WIB di mana waktu pemilihan berakhir, masih banyak masyarakat yang antri di Tempat Pemungutan Suara. Petugas pun menolak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan alasan waktu sudah habis.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Kepulauan Bangka Belitung, EM Osykar, mengatakan pihaknya menemukan banyak masyarakat yang ingin menggunakan hak pilih ditolak dengan alasan waktu sudah habis.

“Temuan ini hampir masif di kabupaten dan kota di Bangka Belitung. Ribuan masyarakat gagal meski sudah antri di TPS. Ini sangat mengecewakan kita,” ujarnya dilansir tempo.co, Rabu.

Menurut Osykar, permasalahan tersebut karena sikap petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara yang tidak profesional, sehingga pihaknya mempertanyakan kemampuan dan pemahaman petugas KPPS.

“Masalah ini bukan di masyarakatnya, tetapi di petugasnya. Mereka ini kan sudah mengikuti berbagai Bimtek (Bimbingan Teknis) terkait tugas. Masyarakat antri cukup lama,” ujar dia.

Osykar menuturkan, para petugas terkesan tidak siap terkait dengan mekanisme tugas dan seolah bingung dengan kendala yang dihadapi. Dia meyakini kondisi tersebut akan berlangsung hingga penghitungan suara nanti yang diprediksi sampai malam.

“Masyarakat yang belum menerima undangan malah diminta bolak-balik ke kantor kelurahan untuk mengecek apakah terdaftar atau tidak sebagai pemilih,” ujar Osykar.

Di beberapa TPS, kata Osykar, pemungutan suara tidak dilayani sampai pukul 12.00 WIB, dikarenakan petugas beralasan sudah giliran pemilih yang masuk kategori DPK (Daftar Pemilih Khusus).

“Kita juga menemukan banyak TPS yang kekurangan surat suara, terutama untuk surat suara pemilihan presiden,” ujar dia.

Osykar menegaskan pihaknya akan menjadikan permasalahan ini sebagai bahan rekomendasi untuk dikirimkan ke Komisi Pemilihan Umum secepatnya.

“Saat ini saya masih mengumpulkan dan segera merangkumkan permasalahan yang terjadi di lapangan. Kita akan sampaikan ke KPU,” ujar dia.

Dalam beberapa aspek penyelenggaraan pemilu 2024 patut diapresiasi, namun ada juga yang perlu dievaluasi.

Nah, kalau di Bangka Barat, pemilihan presiden yang menarik minat masyarakat untuk datang memberikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara. (*)

Sungailiat, 15 Februari 2024.