BANGKA BARAT – Kasus penganiayaan berat yang menewaskan seorang laki-laki warga Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, ternyata dipicu rasa cemburu. Dua pria bentrok karena sama-sama naksir seorang janda muda.
Malangnya, salah seorang dari sekelompok pemuda itu tewas gara-gara hendak melerai pertikaian motif asmara tersebut.
Kabar itu diungkapkan Kapolres Bangka Barat melalui Kasat Reskrim, AKP Ecky Widi Prawira, didampingi KBO Reskrim Ipda Yos Sudarso dan Kanit Pidana Umum Ipda Harita, pada konferensi pers di Mako Polres, Senin ( 6/5/2024 ).
Menurur Ecky, pada Minggu 5 Mei pihaknya menerima laporan dari masyarakat, ada seorang laki-laki berinisial RB meninggal dunia di Puskesmas Tempilang. Diduga korban tewas karena penganiayaan.
“Kemudian dengan sigap kami dari Satreskrim bersama dengan Unit Reskrim Polsek Tempilang dan Unit identifikasi langsung kroscek ke TKP. Sesampainya di TKP, kita langsung melaksanakan proses olah TKP di Pantai Gelam Desa Benteng, Kecamatan Tempilang,” jelas Ecky.
Dari hasil olah TKP polisi mendapatkan fakta bahwa sebelumnya pada Sabtu ( 4/5 ), ada sekelompok remaja nongkrong di Pantai Gelam. Mereka adalah JD, RB ( korban) dan tiga orang lainnya.
Saat sedang nongkrong, seorang wanita berinisial PR muncul di Pantai Gelam bersama seorang laki-laki berinisial GL. Melihat hal itu, JD (pelaku) terbakar cemburu dan terlibat cekcok dengan GL.
Mirisnya, RB yang berniat melerai malah jadi korban pelampiasan kemarahan JD.
“Mereka sempat cekcok sedikit, kemudian saudara RB berusaha untuk melerai. Saat proses melerai tersebut ia di samping JD (pelaku) dan GL bertikai di pantai. Dan ketika RB jatuh tergeletak di pasir, kemudian saudara JD langsung mengambil balok kayu dan seketika menghantamkan ke kepala RB, sehingga RB mengalami pendarahan di kepala,” terang Ecky.
Kata Ecky, melihat hal itu rekan-rekan yang lain langsung melarikan RB yang terluka di kepala ke rumah GL. (SK)
Sumber: portaldutaradio.com