BANGKA – Berdasarkan Surat Perintah Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut tertanggal 21 Oktober 2024 tujuan Ketua DPD HNSI Kepulauan Bangka Belitung Nomor Sprin/1997/X/2024 tentang pelaksanaan penelitian bidang maritim Tahun Anggaran 2024.
Pusat Pengkajian Maritim (Pusjianmar) dengan tema Analisis Pemberdayaan Potensi Maritim Wilayah Kerja Lanal Bangka Belitung dan Komponen Cadangan Matra Laut dalam rangka mendukung pertahanan negara di laut.
Ketua DPD HNSI Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan, didampingi Sekretaris Oktavianus Poraytora dan Bendahara Oby Ardi menyatakan, HNSI Babel sangat antusias mendukung kegiatan Pusjianmar SESKO Angkatan Laut terkait dukungan dan kegiatan Komponen Cadangan Matra Laut serta kegiatan lainnya.
[irp]
“Dalam arti kata kami HNSI mendukung program-program komponen cadangan dari nelayan Kepulauan Bangka Belitung dalam menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia. Saat negara dalam keadaan darurat komponen ini bisa memberikan sumbangsi kekuatan baru bila dibutuhkan,” kata Ridwan dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (23/10).
Apalagi diberikan keterampilan-keterampilan dalam urusan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, diberikan pelatihan-pelatihan khusus sebagai cadangan kekuatan khususnya bidang kemaritiman.
“Kita juga sudah mempersiapkan Team Rescue HNSI untuk proses kesiapsiagaan dan pertolongan bila nelayan butuh bantuan dan evakuasi,” ujarnya.
[irp]
Lanjut Ridwan, tinggal nantinya ke depan dibutuhkan keterampilan baru bekerja sama dengan LANAL Babel untuk meningkatkan keterampilan rescue yang berfungsi untuk percepatan proses pertolongan terhadap nelayan di Kepulauan Bangka Belitung.
“Ini menjadi hal yang sangat strategis bagi DPD HNSI Kepulauan Bangka Belitung dalam mempersiapkan program-program kerja di lapangan,” katanya.
Sementara Kolonel Ami, yang menjabat sebagai Direktur Informasi dan Publikasi Pusat Pengkajian Maritim mengatakan, timnya didampingi oleh Lanal Babel akan mengadakan penelitian tentang pemberdayaan potensi maritim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selaku komponen pendukung dan potensi menjadi komponen cadangan guna memperkuat pertahanan negara di laut.
[irp]
“Di sini saya sebagai wakil ketua tim, karena ketua timnya berhalangan hadir. Jadi kami fokus kepada pertahanan di laut, sehingga di sini kami bertujuan untuk menganalisa kesiapan komponen pendukung baik itu berupa Industri Jasa Maritim (Injasmar) contohnya galangan kapal, kemudian Dinas Kelautan Perikanan, Pelabuhan Indonesia dan kalangan masyarakat pesisir termasuk juga HNSI Babel,” kata dia.
Apakah nanti dengan sumber daya manusia dan juga sarana prasarana yang ada itu bisa untuk lebih dioptimalkan lagi menjadi komponen cadangan? Sehingga kalau ada keadaan darurat di negara, akan membantu tugas dan tanggung-jawab TNI Angkatan Laut dalam mengamankan dan mempertahankan wilayah perairan di Indonesia, itu tujuan utama dari penelitian tersebut.
“Tetapi dalam hal ini untuk jangka pendek dan jangka panjang, bisa bekerja sama dengan Lanal setempat atau nelayan. Melalui HNSI Babel bekerja sama dengan Lanal Bangka Belitung, mungkin dalam bentuk pelatihan atau sosialisasi ke masyarakat pesisir,” tuturnya.
[irp]
Masih kata Kolonel Ami, kerja sama bisa berupa sharing informasi. Seperti informasi tentang yang merusak kedaulatan laut atau ilegal action, atau apa saja dan informasi tersebut diteruskan ke pihak Lanal Babel, sehingga Lanal yang nanti akan menindaklanjuti dari permasalahan atau informasi strategis.
“Untuk ke depannya nanti pembinaan-pembinaan atau pelatihan pelatihan terutama yang terkait dengan bela negara, sehingga masyarakat Indonesia juga semakin menyadari pentingnya peran mereka dalam informasi dan juga bekerja sama untuk mengamankan wilayah menjaga keamanan dan kedaulatan di wilayahnya masing-masing,” demikian Kolonel Ami. (*)
DPD HNSI Babel Dukung Kegiatan Pusat Kajian Maritim
